Pengujian Kekuatan Bangunan
Pengujian Kekuatan Bangunan - Bangunan merupakan hasil dari proses pekerjaan konstruksi yang berada di atas maupun di bawah tanah yang layak untuk ditempati yang biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur.
Sumber : Distributor Alat Ukur Indonesia |
Konstruksi bangunan harus ada dalam setiap bangunan, konstruksi sendiri adalah bahan bangunan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan beban dan menentukan pola atau bentuk bangunan.
Selain itu struktur bangunan yang menjadi konsep dasar dari sebuah bangunan harus dipikirkan lebih dahulu. Hal ini karena satu sama lain akan saling terkait dan memberikan kontribusi terhadap apa yang dibebankan terhadap bangunan tersebut.
Untuk menjamin kekuatan, estetika dan umur sebuah bangunan maka proses konstruksi bangunan harus dikerjakan dengan sebaik mungkin dan dengan konstruksi bangunan yang kokoh maka akan menjamin umur bangunan tersebut. Selain lamanya umur bangunan, yang terpenting adalah bangunan tersebut aman untuk digunakan sehingga dapat melayani kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
Walaupun begitu kinerja atau kekuatan sebuah bangunan juga dapat dipengaruhi karena beberapa faktor seperti :
- Faktor cuaca, iklim dan lingkungan
- Faktor pemeliharaan
- Faktor kondisi tanah
- Faktor mutu bahan dan mutu struktur
- Faktor bencana alam (misalnya : gempa, banjir dll)
- Faktor vibrasi akibat beban yang bekerja atau penambahan beban
Setelah bangunan tersebut selesai dibangun maka diperlukan suatu pengujian terhadap kualitas dan kekuatan sebuah bangunan, salah satu pengujian tersebut adalah dengan pengujian NDT. Metode pengujian dengan metode pengujian NDT kini lebih banyak diminati karena pengujian yang dilakukan tanpa merusak bahan yang diuji.
Metode pengujian NDT ini dapat dilakukan dengan alat uji NDT seperti halnya hardness tester atau alat ukur kekerasan yang menggunakan gelombang ultrasonik. Pengujian Non Destructive Testing yang umum digunakan antara lain adalah :
Pengujian Kekuatan Bangunan
1. Covermeter Test
Pengujian ini merupakan sebuah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tebal selimut beton, jarak antar tulangan dan besar diameter tulangan yang sering disebut juga dengan pengujian Re-bar Scan.
2. Hammer Test
Hammer test merupakan sebuah metode uji yang simpel dengan nisbi yang praktis guna mengetahui bagaimana kualitas beton, metode ini dikenal juga dengan Concrete Hammer Test atau Schmidt Hammer Test.
3. Impact Echo Test
Metode ini dilakukan dengan sebuah benturan mekanis dengan bantuan ketukan palu atau lainnya, hal ini akan menghasilkan gelombang frekuensi anatar 1 - 60 kHz dengan panjang gelombang dari 50 mm sampai 2.000 mm yang merambat dalam suatu media. Namun dengan catatan bahwa media tersebut merupakan media yang elastis homogen.
4. Carbonation Test
Metode ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas selimut beton dalam melakukan perlindungan terhadap tulangan baja yang di dalamnya yang dilakukan dengan proses karbonasi guna menetralisir kondisi baja dalam beton. Apabila karbonasi telah mencapai seluruh selimut beton hingga mencapai tulangan baja di dalamnya, maka baja tulangan di dalamnya akan segera terkorosi. Korosi ini terjadi ketika udara lembab dan oksigen mencapai tulangan.
5. Pulse Echo Test
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah memanfaatkan pulse echo sebagai inovasi teknologi. Pemanfaatan tersebut guna meningkatkan kinerja aplikasi ultrasonik dalam hal objek uji serta akses terhadap benda yang hanya terbatas di satu sisi.
Demikian adalah beberapa contoh pengujian kekuatan bangunan yang menggunakan metode pengujian NDT. Tentu masih ada beberapa pengujian yang dapat dilakukan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi bangunan.
0 Response to "Pengujian Kekuatan Bangunan"
Post a Comment