Tablet Obat Cepat Hancur

Tablet Obat Cepat Hancur - Inovasi terbarukan kembali diciptakan mahasiswa Indonesia yang kali ini datang dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI). Inovasi tersebut ditemukan oleh 3 orang mahasiswa dari fakultas tersebut yang menemukan bahan Superdisintegran Lokal. Bahan ini dapat membuat obat tablet mudah pecah dan larut dalam tubuh kurang dari 30 detik.

Diterangkan dalam siaran pers Humas UI, Rabu (23/8/2017), inovasi tersebut memberdayakan mikroalga merah bernama Gracilaria verrucosa. Penelitian ketiga mahasiswa UI ini juga bertujuan turut mendukung program pemerintah di dalam mengurangi ketergantungan terhadap obat impor. Yang mana, jika melihat faktanya sekarang industri farmasi Indonesia masih mengimpor bahan disintegran.

Tablet cepat hancur atau Fast Disintegration Tablet (FDT) sendiri merupakan tablet yang cepat pecah di rongga mulut pasien tanpa membutuhkan air. FDT sangat dibutuhkan bagi pasien yang mengalami kesulitan menelan seperti pasien geriatri (pasien lanjut usia), pediatrik (pasien bayi dan anak), pasien yang kesulitan mencari air, pasien yang sering muntah, maupun pasien dengan gangguan jiwa.

Penemu inovasi terbarukan itu antara lain Kevin Dio Naldo, Revi Pribadi, dan Rezwendy. Ketiga mahasiswa Fakultas Farmasi UI itu di bawah bimbingan Dosen Farmasi UI Dr. Silvia Surini, M.Pharm,Sc.Apt.

Menurut Kevin, hampir 95% bahan superdisintegran yang ada di Indonesia adalah produk impor. Dari latar belakang tersebut tim ini melakukan banyak penelitian guna meneliti sumber superdisintegran lokal baru yang bahannya dapat dicari dari alam Indonesia.

"Dan kami menggunakan G. verrucosa yang melimpah, namun pemanfaatannya dalam bidang farmasi belum banyak dilakukan. Padahal fungsinya tidak kalah dengan bahan superdisintegran import," terangnya.

Kevin dan tim memilih G. verrucosa yang masuk dalam jenis rumput laut kelas alga merah (Rhodophyceae) dengan warna merah hingga keunguan. Jenis rumput laut ini sendiri dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia seperti Pelabuhan Ratu, Jawa Barat; Pantai Baron, Yogyakarta; Pulau Sawu, NTT; Terora, Bali; Pacitan, Jawa Timur; Sekotong, Lombok; Dompu, Sumbawa; Sibatua, Sulawesi Selatan dan Pulau Besar, Flores. Karena potensinya yang cukup memadai inilah yang membuat jenis rumput laut ini dipilih.

G. Verrucosa sendiri produksinya berkisar ratusan hingga ribuan ton per tahun di Indonesia. Dalam perjalanan penelitian ini, diketahui bahwa formula pembuatan tablet superdisintegran berbahan G.

Verrucosa ini memenuhi telah memenuhi kriteria yaitu tidak membutuhkan air untuk pecah, memiliki rasa yang enak, tidak rapuh, tidak meninggalkan residu pada mulut, dan tidak dipengaruhi suhu dan tekanan. Tim mengharapkan hasil penelitian ini mampu mendukung pemerintah untuk menciptakan bahan baku obat lokal.

Dengan upaya itu, diharapkan juga bisa menekan angka impor obat serta mendorong produksi superdisintegran lokal. Kemudian memberikan informasi kepada petani tambak mengenai nilai guna lain dari G. verrucosa sebagai superdisintegran, sehingga secara tidak langsung dapat mensejahterakan para petani tambak.

0 Response to "Tablet Obat Cepat Hancur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel