Polusi Udara di Jakarta
Polusi Udara di Jakarta - Jakarta kembali bertengger di peringkat empat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin pagi, 7 Oktober 2019 lalu. Data ini diambil dari laman AirVisual.com pada pukul 08.20 WIB, Jakarta mempunyai kualitas udara yang mencapai angka 155 berdasarkan AQI atau dengan kata lain kualitas udara di Jakarta telah masuk dalam kategori tidak sehat.
Top1toto |
AirVisual juga memantau udara Jakarta menggunakan alat pengukur kualitas udara dan mencatat secara keseluruhan mengandung polutan PM2,5 dengan kepadatan 63,1 mikrogram per meter kubik. Sedangkan pada Senin pagi ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum merilis hasil pengukuran polutan PM2,5 di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Polusi Udara di Jakarta
Kota dengan kualitas udara terburuk pertama ditempati oleh Dhaka di Bangladesh dengan nilai AQI 231 dengan PM2,5 sebesar 94,1 mikrogram per meter kubik. Pada posisi kedua ditempati oleh Hanoi di Vietnam dengan status udara tidak sehat, sedangkan Bangkok memiliki kualitas udara dengan indeks 163 dan Kota New Delhi di India memiliki kualitas udara dengan AQI 157 yang membuatnya menempati urutan ketiga.
Shenyang di China menempati urutan kelima untuk kualitas terburuk di dunia dengan nilai AQI 152. Kemudian di posisi keenam ditempati oleh Taskent di Uzbekistan dengan AQI 127, Poznan di Polandia di posisi ketujuh dengan AQI 125. Di posisi 8 ada kota Kolkata di India dengan nilai AQI 110, Kabul di Afghanistan dengan AQI 108 menempati urutan ke 9 dan Hangzhou di China dengan AQI 107 menempati urutan ke 10.
Terhitung sejak bulan Agustus lalu berdasarkan laporan kualitas udara yang dimuat dalam laman AirVisual.com menyebutkan bahwa warga Jakarta telah mulai menghirup udara yang tidak sehat. Mengenai hal tersebut, pemerintah kota Jakarta sendiri telah melakukan berbagai tindakan untuk mencegah timbulnya korban jiwa dan mengurangi polusi itu sendiri.
Untuk meminimalisir efek negatif polusi udara terhadap kesehatan, masyarakat dianjurkan mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker bagi yang akan beraktivitas di luar ruangan. Masyarakat juga disarankan untuk menutup jendela rumah dan menggunakan pemurni udara di dalam ruangan. Mereka yang bepergian juga diharapkan bisa beralih ke transportasi massal atau menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
0 Response to "Polusi Udara di Jakarta"
Post a Comment