Penyebab Kecelakaan Pesawat

Penyebab Kecelakaan Pesawat - Dewasa ini semakin marak terjadinya permasalahan pada dunia penerbangan di Indonesia. Seringkali kita lihat di televisi maupun di surat kabar tentang kecelakaan pesawat ataupun masalah internal pada maskapai penerbangan (permasalahan birokrasi ataupun kebangkrutan suatu maskapai). Dalam tulisan ini saya akan lebih menjelaskan (dengan kemampuan dan pemahaman yang saya tahu) mengenai hubungan antara peranan kondisi material yang sering dipakai pada pesawat dengan penyebab kecelakaan pesawat.

Penyebab Kecelakaan Pesawat

Ketidakpastian kondisi material pesawat sudah menghantui dunia penerbangan paling tidak selama 40 tahun karena baik pemakai dan produsen sama - sama tidak tahu persis, penyebab yang pasti seringnya terjadi kecelakaan pesawat (apalagi dengan maskapai penerbangannya). Dalam hal ini, unsur material, merupakan bahan - bahan yang digunakan dalam suatu proses yang potensial menjadi penyebab kecelakaan bila tidak dikelola dengan benar. Kecelakaan pesawat terbang akan menyebabkan kerugian yang fatal yang dapat terjadi karena kerusakan konstruksi pesawat yang tidak terdeteksi.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa kondisi material pesawat yang dianggap dapat menyebabkan kecelakaan pesawat :

Penyebab Kecelakaan Pesawat

Kelelahan (fatique) pada badan pesawat terbang

Kelelahan (fatique) masih sulit dideteksi karena keterbatasan perkakas, kondisi ini sering terjadi di bodi pesawat. Pada titik sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin merupakan titik atau bagian yang paling rawan mengalami kelelahan. Hal ini karena pada bagian inilah yang sering mengalami guncangan keras secara terus - menerus. Guncangan tersebut dialami baik ketika tubuhnya lepas landas maupun mendarat. Saat pesawat lepas landas maka sambungannya akan mendapatkan tekanan udara (uplift) yang besar dan ketika menyentuh landasan bagian tersebut juga akan menanggung empasan tubuh pesawat. Hal ini akan menyebabkan kelelahan logam dan inilah awal dari keretakan (crack).

Titik rambat, terkadang dimulai dari ukuran yang sangat kecil (missal : 0,005 milimeter) itu terus merambat. Semakin hari kian memanjang dan bercabang - cabang. Apabila sampai tidak terdeteksi maka taruhannya mahal karena sayap bisa sontak patah saat pesawat tinggal landas. Oleh karena itu pemeriksaan keretakan harus rutin dilakukan, kini pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan alat pendeteksi keretakan atau flaw detector. Alat tersebut dapat mendeteksi keretakan yang berukuran mili atau bahkan mikro dengan menggunakan rambatan gelombang ultrasonik.

Umur pesawat terbang

Dalam hal umur material, pembahasan berorientasi pada airframe. Prinsip utama yang dipakai adalah teori kelelahan material. Umumnya pada logam aluminium alloyying yang sering dipakai, hal ini disebabkan karena dalam satu cycle operasi : take-off — flight–landing, beban yang diterima airframe tidaklah statis. Harus diingat beban dinamis menghasilkan fatigue yang berujung pada kerusakan material pada beban yang jauh dibawah maksimum. Sebagai contohnya kita dapat memotong kawat baja dengan cara mengongkeknya atau membengkokkannya sedikit demi sedikit, lama kelamaan kawat akan putus meskipun gaya yang diberikan masih di bawah kekuatan maksimum.

Walaupun sebuah pesawat menjalani penerbangan selama berjam - jam, namun tetap beban terbesar yang ditanggungnya adalah ketika take off dan landing. Jadi faktor terpenting adalah flight cycle, contohnya adalah seperti sebuah pesawat sipil dengan jam terbang mencapai 20000 jam yang hanya diakumulasi dari penerbangan jarak jauh (misal Singapura-Prancis). Ini akan membuat pesawat memiliki usia yang lebih muda daripada pesawat sipil berjenis sama dengan katakanlah 10000 jam terbang yang diakumulasi dalam penerbangan jarak pendek (misal Bandung-Makassar).

Usia mesin didasarkan pada kelelahan material

Usia mesin pesawat terbang tidak identik dengan usia pesawat karena mesin dapat diganti dengan mudah. Dalam satu tahun buku sebuah airliner dapat saja beroperasi dengan menggunakan 2 atau lebih set mesin. Biasanya dalam situasi semacam ini mesin2 tsb di lease terpisah dari pesawat terbang. Berbeda dengan airframe, metal fatigue untuk mesin biasanya datang dari putaran tinggi (turbine, kompressor dan fan) ataupun osilasi dalam proses pembakaran (kombustor) yang juga dipengaruhi oleh flight cycle.

Initial crack

Ada initial crack manufacturing pesawat terbang harus segera diketahui karena bila crack ini berkembang maka akan menyebabkan pecahnya kabin pesawat. Simple eksperimen, dengan mengambil kertas yang ditarik kedua ujungnya. Lalu ambil kertas yang lain, gunting sedikit dengan arah tegak lurus dengan arah gaya tarik. Lalu tarik kertas kedua tersebut dengan gaya yang sama. Hasilnya kertas kedua lebih mudah sobek karena adanya initial crack, akan tetapi dalam kasus kabin pesawat. Anda dapat membayangkan kabin pesawat sebagai tabung gas bertekanan yang siap meledak jika panjang cracknya signifikan.

0 Response to "Penyebab Kecelakaan Pesawat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel